Biboki adalah nama
suku yang bermukim di Desa Tamkesi. Berada di atas pegunungan sekitar 2-3 jam
dari pusat kota Kefamenanu (Ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara).
Biboki dulunya adalah
sebuah kerajaan. Namun, saat ini Biboki merupakan wilayah Kecamatan di
Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Selain menawarkan pemandangan alam pegunungan yang indah dan alami yang dipadu dengan kearifan lokal masyarakat setempat dalam suasana desa yang masih tradisional, Biboki juga menyajikan salah satu kekhasan Budayanya yaitu tenun ikat Biboki dengan berbagai motif yang khas dan unik.
Selain menawarkan pemandangan alam pegunungan yang indah dan alami yang dipadu dengan kearifan lokal masyarakat setempat dalam suasana desa yang masih tradisional, Biboki juga menyajikan salah satu kekhasan Budayanya yaitu tenun ikat Biboki dengan berbagai motif yang khas dan unik.
Kekhasan dan keunikan tenun ikat Biboki merupakan hasil karya wanita-wanita Biboki yang dengan ulet memadukan berbagai bahan-bahan baku lokal seperti kapas, akar mengkudu, daun tarum, daun kunyit, dan sejenis lumpur berwarna biru.
Proses pembuatannya juga melalui beberapa
tahap dari proses pemisahan biji kapas menggunakan bninis, pemintalan benang dari kapas menggunakan Ike, hingga proses menenun yang juga
menggunakan alat-alat tradisional yang terbuat dari kayu dan bambu.
Motif-motif yang
dihasilkanpun berbeda-beda dan umumnya menggambarkan alam lingkungan sekitar
dan juga perjalanan hidup si penenun itu sendiri. Kekhasan dan keunikan inilah
yang menjadikan kain tenun Biboki begitu bernilai seni tinggi.
Kain tenun ini tidak hanya berfungsi sebagai kain penutup badan. Tetapi lebih dari itu, kain tenun Biboki mengandung makna filosofis yang dalam yang tertuang dalam motif-motifnya.
Kain tenun ini tidak hanya berfungsi sebagai kain penutup badan. Tetapi lebih dari itu, kain tenun Biboki mengandung makna filosofis yang dalam yang tertuang dalam motif-motifnya.
Bagi masyarakat Biboki, kain tenun ini sering digunakan dalam berbagai acara-acara seperti; pernikahan, kelahiran, kematian, alat tukar perekonomian, denda hukum adat, penunjuk status sosial hingga sebagai alat untuk menghargai tamu maupun kegiatan upacara adat lainnya.
Pesona
tenun khas Biboki ini yang menjadi daya tarik tersendiri dan kini menjadi
oleh-oleh khas yang dapat dibawa oleh siapa saja, baik pelancong/wisatawan atau
siapapun yang berkunjung atau sekedar mampir ke Timor Tengah Utara khususnya
Biboki.
Ayo jalan-jalan ke Biboki - TTU, selami kehidupan masyarakatnya, nikmati keindahan alamnya dan jangan lupa bawa Tenun Ikat Biboki sebagai oleh-olehnya.
Mari cintai dan lestarikan warisan budaya kita, salah satunya dengan menggunakan tenun ikat daerah Nusa Tenggara Timur.
#PesonaIndonesia
NTT "New tourism Territory"
==================================
@naibutiherman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar